Senin, 29 April 2013

Khaira Syahida Hangkasa


20 April 2013, terbacalah sebuah nama cantik yang tertulis pada papan yang kelak akan abadi bersamanya.

Khaira Syahida Hangkasa... 

Nama cantik itu milik seorang makhluk Allah nan imut yang hanya kulihat wajahnya satu kali saja secara langsung. Ya.., aku melihat wajahnya ketika ikatan kain kaffan dibukakan di dalam kuburnya. Tempat peristirahatannya terakhir di dunia ini.

Hanya sempat sesaat... Sejenak...

Dan Khaira pun belum sempat melihat dunia ini. Kau telah pergi meski masih dalam rahim bunda. Sesaat saja, hanya sesaat lagi ketika Khaira benar-benar diharapkan hadir di muka bumi ini. Satu bulan lebih lagi, tidak lebih dari dua bulan lagi.

Kepergian makhluk kecil ini, membawa pada dua perasaan berbeda. Sedih tentu saja. Tetapi kebahagiaan pun menyerbak dalam kalbu.

Sedih karena Khaira pergi tanpa sempat melihat dunia. Sedih karena masih banyak yang ingin ayah dan bundanya berikan. Dan saya percaya, ayah dan bundanya mampu memberikan pendidikan yang lebih baik dari kebanyakan orangtua di luar sana. Kelak, insya Allah, Khaira akan mampu menjadi muslimah yang baik.

Tetapi di sisi lain, begitu bahagia karena Allah sayang Khaira. Allah sayang ayah dan bundanya Khaira. Allah tidak biarkan Khaira merasakan 'kotor'nya dunia ini. Allah membiarkan Khaira senantiasa suci. Allah pun Maha Tahu akan ketegaran hati ayah dan bundanya Khaira. Allah Maha Tahu bahwa ayah dan bundanya akan mampu melewati ini semua.

Allah menjadikan Khaira Syahida Hangkasa bidadari surga untuk ayah dan bundanya. Tabungan kebaikan untuk ayah dan bundanya.

Semoga kelak berkumpulah kita di Surga-Nya. Amin Yaa Rabbal 'Alamin...