Rabu, 04 Januari 2023

I'm Back..!!

 Assalamu'alaykum wr wb

Foto : milik pribadi

Udah lama banget gak nulis apapun di blog ini. Kesibukan selama ini betul-betul menguras energi dan waktu serta menyisakan hasrat untuk rebahan dan nonton aja.. He..

InsyaaAllah.., mulai nulis lagi yuk. Mulai berbagi kisah yang diharapkan bisa bermanfaat untuk orang lain atau sekedar mengungkapakan apa yang terpendam di hati. Yuk.., semangat yuk..!!

Karena sudah sekian tahun berlalu, sudah banyak yang terjadi, dan saya pun (semoga) semakin dewasa, maka kita perbaharui blog ini dengan suasana yang lebih sesuai untuk saat ini bagi saya.

Selamat menikmati ya... Dan.., semangat untuk diri saya sendiri..!!  

Love... ❤

Wassalamu'alaykum wr wb

Rabu, 25 Februari 2015

...


Terkadang lelah itu ada
Bukan untuk pergi selamanya
Mungkin hanya terdiam sejenak
Tanpa ada kamu di benakku
Cukup terdiam tanpa kata
Tanpa sebuah nama, namamu
Hanya ada aku dan aku
Juga harapan tanpamu
Biarkanlah sejenak saja
Hingga aku mampu kembali
Kembali tersenyum ringan
Dan melukis sebuah harapan
Denganmu atau tanpamu
Tapi selalu ada do'a untukmu
Do'a melirihkan namamu
Yang tak mudah terlupakan




#latepost - 12 Februari 2015 20:45

Jumat, 23 Januari 2015

Dekat Di Hati


Dering teleponku membuatku tersenyum di pagi hari
Kau bercerita semalam kita bertemu dalam mimpi
Entah mengapa aku merasakan hadirmu di sini
Tawa candamu menghibur saatku sendiri

Aku di sini dan kau di sana
Hanya berjumpa via suara
Namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpa

Meski kau kini jauh di sana
Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun dekat di hati

Dering teleponku membuatku tersenyum di pagi hari
Tawa candamu menghibur saatku sendiri

Aku di sini dan kau di sana
Hanya berjumpa via suara
Namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpa

Meski kau kini jauh di sana
Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun dekat di hati

Aku di sini dan kau di sana
Hanya berjumpa via suara
Namun ku slalu menunggu saat kita akan berjumpa

Meski kau kini jauh di sana
Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun kau dekat di hati

Jarak dan waktu takkan berarti
Karena kau akan selalu di hati
Bagai detak jantung yang kubawa kemanapun kupergi

Meski kau kini jauh di sana
Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun dekat di hati
dekat di hati
dekat di hati 

***

Lagu ini tuh sukaaa bangeut pake bingits bin beuuudddd...

Apa sih yang bikin suka? Liriknya? No. Buat aku sih musiknya okeh banget. Easy Listening. Agak ng-Swing terus diiringi instrumen orkestra juga. Bikin betah ngedengerinnya.

Banyak orang ngira kalo aku suka lagu ini karena aku salah seorang pelaku LDR. Tapi aku gak ngerasa gitu ah. LDR-an ma siapa ya? Ada yang maukah? He...

Kalopun liriknya diganti, aku bakalan tetep suka lagu ini. Tapi tetep liriknya harus pas dunk ma musiknya. Kalo liriknya jadi aneh pun bakalan ngerusak lagunya.

Gak peduli ah mau pada ngira apa... Pokoknya suka banget ma lagu ini ampe dijadiin alarm buat bangun pagi biar semangat ngadepin harinya. Tapi bukannya cepet bangun, malah dengerin dulu lagunya ampe selesai... Hehehe...


Senin, 29 September 2014

AKU, KAU & KUA


Pas liat iklan coming soon-nya film ini langsung deh kepo nyari thriller-nya. Searching di dunia maya dan nonton thriller-nya yang bodor langsung deh pengen nonton. Beberapa hal yang terjadi belakangan dan nge-stuck di otak tuh rasanya pengen disingkirkan.

Setelah bikin janji ma anak-anak dan susahnya nyari jadwal bersama, akhirnya Senin, 22 September 2014 cuma nge-date berdua aja sama My Sweety Tini Wini Biti, Nitaku. Kita terpaksa nonton di Empire XXI, sebagai tempat yang dirasa paling strategis buat kita berdua.

Theater 3 pun cukup lowong, selain karena itu hari senin, film ini pun sudah diputar di bioskop selama 10 hari. Jadi cukup nyaman deh nontonnya. Meski saya rasa agak panas, AC-nya cuma sepoi-sepoi aja.

Heuuummm, kali ini saya bukan mau ngebahas jalan cerita dari film ini tapi lebih ke apa yang saya rasa, alami, ataupun saya dapati dari film ini. Kalo mau tau jalan ceritanya, tonton aja masing-masing ya.

Ta'aruf itu gak perlu pake jatuh cinta dulu, cukup kita punya ketertarikan dengan seseorang tersebut dan berusaha saling mengenal secara jujur apa adanya. Cinta bisa kita bangun ketika telah menikah. Kalo kita ta'aruf dan akhirnya tidak berakhir di pernikahan maka kita bisa tetep temenan. Karena intinya, semua kita lakukan karena Allah.

Dan ta'aruf itu tetep bukan pacaran islami karena tidak ada istilah pacaran dalam islam. Pacaran itu banyak godaannya, salah satu contohnya Jerry yang 'tangannya nakal' ke Mona dan pas Mona nolak disentuh dan ngajak nikah malah diputusin deh ma Jerry. Akhirnya Jerry nikah karena pacarnya hamil duluan. Aaahhh, pilu banget seperti gambaran sebagian remaja sekarang ini.

Ta'aruf itu punya aturan. Ta'aruf itu punya batasan. Ta'aruf itu bukannya gabisa ngapa-ngapain juga alias cuma kirim-kirim biodata via orang ketiga. Mau ketemu dan ngobrol boleh. Mau makan bareng boleh. Syaratnya sih gak berduaan ajah. Kan entar yang ketiganya syetaannnn... =)) Dan tetep jaga sikap karena lawan jenis kita itu belum halal buat kita.

Asli deh kalo menurut saya film ini bagus untuk memahamkan pada banyak orang, terutama remaja, tentang ta'aruf. Bahasanya ringan dan tidak memaksa. Dikemas dalam komedi juga, jadi bisa keketawaan dengan aksi polosnya Deon, tingkah lucunya Pepi, dan sebagainya. Saya aja ketawa ampe keluar air mata. Dan.., masih ada adegan yang menyentuh hati saya juga. Gak kecewa deh nonton ini.

Teruuusss..., semoga banyak yang nonton dan bisa mengambil pelajaran dari film ini. Setelah memahami 'dasarnya banget' dari ta'aruf, semoga kita bisa melangkah pada tahap berikutnya. InsyAllah.


Selasa, 02 September 2014

Di Sampingmu

Aku tidak pernah ingin di belakangmu
Hanya memandangi punggungmu
Tanpa melihat ekspresi bibirmu
Tanpa membaca apa yang tersirat di matamu

Aku tidak pernah ingin di depanmu
Hanya membiarkan kau mengikutiku
Tanpa menjadi petaku
Tanpa menjadi kompasku

Aku ingin selalu di sampingmu
Membersamai langkah-langkahmu
Begitu mudah kau genggam tanganku
Begitu mudah kau rangkul dengan lenganmu

Aku ingin selalu di sampingmu
Terlihat ketika kau menoleh sedikit
Tak jauh untuk mendengarkan ucapanmu
Tak jauh untuk mengungkapkan rasaku



2 September 2014,, untuk seseorang yang (mungkin) belum aku tahu namanya dan di mananya serta kapan bertemunya. ;)



Jumat, 11 Juli 2014

'Teman' atau 'Teman Hidup'

Cuma ada 'teman' atau ' teman hidup'

Prinsip itu pernah saya ungkapkan ke beberapa orang. Yang kebanyakan kepada teman seorang yang satu jenis saya, perempuan. Satu lawan jenis yang saya ingat pernah saya ungkapkan tentang prinsip ini, adalah seseorang yang bertanya duluan kepada saya mengenai apakah penting untuk saya sebuah pernyataan dari lawan jenis.

Heuuummm..., agak kaget sih dengan pertanyaan itu. Berasa dapet pertanyaan menjebak di antara pembicaraan ringan antar teman. Apalagi yang nanya lawan jenis dan belum pernah interaksi secara real, face to face.

Enk ink enk.., bingung sempat melanda harus jawab seperti apa. Akhirnya ya mau ga mau harus dijawab. Kurang lebih jawabannya begini...

Buat saya cuma ada 'teman' atau 'teman hidup', itu saja. Pacaran atau jadian mah ga pasti ujungnya, belum tentu menikah. Pernyataan yang penting, ya cuma pernyataan tentang menikah.

He......  ;p

Mungkin prinsip saya itu bakalan jadi pro-kontra. Bukan hanya satu sisi mengenai pacaran atau tidak, tetapi mungkin juga tentang berteman dan kemudian menikah.

Yes.., that's okay TTM kalo buat saya. Teman terus menikah. 'Teman' kemudian jadi 'teman hidup'





Entahlah, dalam pandangan saya sih... kita tuh lebih apa adanya ketika menjadi teman. Ga pake jaim. Ga banyak tuntutan juga dan ga bisa dituntut macem-macem. Yang jelas sih, teman itu kan terbatas. Bisa apa adanya tapi punya batasan.

Lebih nyantei juga ngadepinnya. Iya ga? Kalo ga dikabarin, ya ga jadi bete. Biarin ajah, mungkin butuh waktu untuk dirinya sendiri. Kita juga ga harus selalu ngabarin. Seperlunya.

Kalo akhirnya Allah menjadikan 'teman' kita itu 'teman hidup' kita, berarti memang itulah jodoh dari Allah. Seseorang yang mungkin tepat, tapi waktunya saja belum tepat dan kita perlu bersabar hingga waktunya tepat. Dan rasanya, ya tinggal melangkah saja karena sudah cukup mengenal individu masing-masing.

Seorang teman sih kalo denger itu langsung nyeletuk, "Lucky i'm in love with my best friend". Jason Mraz bangeut...

Tapi balik lagi sih ke individu masing-masing.Ga semua orang bisa menjalani apa yang jadi prinsip kita. Apapun itu klo menurut saya sih yang penting kita mau bertanggung jawab atas pilihan hidup kita.


Kamis, 10 Juli 2014

My Plestine, My Gaza, My Aqsha

Rasanya sulit membendung air mata ketika mendengar kabar Israel menyerang Gaza lagi. Menyerang membabi buta dengan rudal-rudalnya tanpa pemikiran sehat. Mereka tidak pilih-pilih ketika menjatuhkan peluru-peluru besar itu. Mereka melakukannya dengan menjatuhkannya dimanapun. Di Gaza, di bumi Palestina.

Coba lihat siapa yang jadi korban kalian? Coba pikir siapa yang kalian bunuh tanpa otak jernih? Coba periksa diri kalian sendiri! Apa masih punya hati nurani?

Warga sipil telah jadi korban kalian. Anak-anak telah kalian bunuh. Bayi-bayi telah kalian renggut nyawanya. Masa depannya.

Ya, kalian memang sengaja. Itu bukan salah sasaran. Kalian sengaja membunuh mereka, anak-anak dan bayi-bayi itu. Kalian terlalu takut kelak mereka akan jadi pembela tanah Palestina yang tangguh. Kalian takut, kelak mereka yang akan melawan kalian. Mereka yang akan menang atas kalian. Seperti halnya Firaun yang sangat ketakutan akan ramalan lahirnya seorang bayi laki-laki yang kelak akan menghabiskan kekuasaannya. Dan itulah yang terjadi, akhirnya Firaun di azab oleh Allah SWT ketika mengejar nabi Musa as dan kaumnya. Itu kan yang kalian takutkan?

Ramadhan selalu menjadi bulan penuh kebarokahan bagi umat Islam. Dan Allah SWT menambahkan begitu banyak kebarokahan pada kalian rakyat Palestina. Ketika kami hanya menahan lapar, haus, dan nafsu, maka Allah SWT menambah nikmat perjuangan kalian. Allah SWT menambahkan kekuatan besar agar kalian tetap teguh melawan Zionis. MasyaaAllah, perjuangan kami tidak seberapa.

Ya Allah..., harusnya kami malu ya. Masih saja kami lalai, masih saja kami beralasan. Dan kami sangat iri pada mereka, pada rakyat Palestina. Ya Allah, ketangguhan mereka mengalahkan segalanya. Sedang kami masih sangat lemah. Sedang kami masih belum paham akan teror lain yang diberikan pada lingkungan kami. Kami masih sangat naif.

Saatnya membuka mata. Membuka hati. Membuka pikiran. Membuka wawasan. Ketika zionis memberikan serangan berupa peluru kepada rakyat Palestina, maka sesungguhnya zionis menyerang kita dengan peluru pemikiran. 

Mereka meluncurkan peluru pemikiran yang akan menghacurkan iman kita sedikit demi sedikit. Meluruhkan keteguhan kita akan kebenaran aqidah kita. Kita harus semakin waspada.

Kita harus sama-sama berjuang melawan zionis. Kita mendukung rakyat Palestina sepenuh hati.

Kita mendo'akan mereka, karena sesungguhnya mereka pun tak luput dari mendo'akan kita.

Kita menyisihkan harta kita untuk mereka, karena sesungguhnya dalam kondisi apapun mereka tidak pernah luput untuk menyisihkan hartanya untuk kita yang tertimpa bencana.

Kita satu, kita saudara, kita adalah tubuh yang sama. Kita adalah muslim.

Dan terima kasih yang sangat besar untuk mereka, karena mereka tetap berjuang di sana. Bertahan di sana untuk menjaga Masjid Al Aqsha. Masjid suci kaum muslim. Masjid dimana ketika kita sholat di dalamnya maka akan Allah SWT kalikan 100 nilainya. MasyaaAllah. Tidak sedetikpun akan mereka tinggalkan meskipun sesulit apapun yang harus mereka hadapi.

Ya Allah, Ya Rabbana.., betapa menyadarinya kami rasa terima kasih kami tidak akan pernah cukup. Hanya Engkau yang dapat membalasnya. Hanya Engkau yang bisa menyediakan tempat terbaik di jannah-MU. Berkahilah kami, berkahilah Ramadhan kami,

Ya Allah..., semoga Ramadhan ini menjadi bulan kemenangan kami. Kemenangan umat-MU. Kuatkanlah kami. Teguhkanlah kami di jalan-MU. Aamiiiiiin......