Rabu, 28 Desember 2011

Aku, Cheryl, dan Bintang

Hari ini, hari Senin, 26 Desember 2011... Rencana yang sudah tersusun sedikit berantakan karena ada yang 'ada-ada aja'. Berpikir untuk segera pulih dari kebetean ini...

Agak sedikit bingung ketika rencana semula harus sedikit terganggu, rencana hang-out dengan bintang. Ibu meminta aku untuk jadi nanny-nya Cheryl all the day. Tapi Cheryl selalu jadi anak manis yang centil, meski ga bisa diam tapi masih bisa terawasi.

Habis jemput Cheryl, aku meluncur dahulu ke cibadak nganterin mba. Cuacanya sudah terasa panas. Kasian Cheryl kepanasan. Setelah itu, ke stasiun jemput bintang.

Berhubung ada yang ribut pengen makan, neng Cheryl yang imut, rencanapun langsung menuju tempat makan. Rencana mau benerin tape mobil ga jadi deh... Tapi sebelumnya, ke ATM dulu di Istiqomah, dompetnya dah kosong... :)

Sampailah kita di Giggle Box, tanpa mba tentunya. Just the three of us: aku, Cheryl, dan Bintang. Kita minta duduk di no-smoking area dunk.., masa mau menghirup asap rokok gratis. No no no... x_x


Di pojok area kita duduk, di sofa panjang aku dan cheryl serta di seberang adalah Bintang. Kita pun memilih menu dan makan.


Rencana makan sambil curhat tetep jalan tapi terbagi juga dengan 'mengawasi' Cheryl yang begitu makannya dirasanya beres langsung jalan-jalan kesana-kemari nyari temen bergaul.

Setelah beres di Giggle Box dan berencana sholat di masjid, tiba-tiba ada yang pengen 'pup' di Giggle Box. Oh no, toiletnya kecil banget. Akhirnya Cheryl pun dibujuk untuk 'pup' di masjid aja. Berhubung di Pusdai ada nikahan, ya sudah meluncur ke Salman.

Sampailah di Salman...

Ngurusin 'pup'-nya Cheryl dulu deh... Subhanallah... ;)

Terus..., sholat dzuhur deh kita... Sebelumnya wudhu dulu dan baju Cheryl pasti basah. Jadi diganti dulu deh biar ga masuk angin.


Sejenak ambil uang di ATM yang ada di area kampus ITB, Cheryl yang pinter pengen tauuu aja.., gimana caranya ambil uang di ATM.


After that, sambil iseng-iseng kita jalan-jalan ke dalem lagi. Ga lupa,  foto-foto gitu dh... Kebetulan mahasiswanya lagi pada libur kuliah jadi sepi deh kampusnya.








Berhubung adzan Ashar memanggil, jadi kita shalat Ashar deh dan mengakhiri kisah kita hari ini. Kali ini Cheryl ga wudhu, soalnya setiap wudhu bajunya pasti basah. Sayang kalo harus ganti lagi... ;p

***

Bintang alias Tante Dini.., 4 atau 5 tahun yang akan datang, yang akan kita ajak hang-out bareng mungkin anak-anak kita sendiri. Kalo nanti dah lebih atau sama dengan 2, ayahnya kita ajak juga biar mereka yang jagain... :D

Makasih ya nie.., udah mau berbagi segalanya denganku... luv u always coz Allah...

Cheryl..., meski Tante Nia yang harus anter-jemput Cheryl, jagain Cheryl... tapi Cheryl yang ngasih banyak kesempatan dapet berbagai pelajaran untuk Tante Nia. Thanks sayang...


Love both of u.., keep writting something in my chapter of life... mmuuaacchh.... ;*

Kamis, 15 Desember 2011

Sang Penasaran


Saat rasa itu membuncah
Wahai sang penasaran
Otakku beku memikirkannya
Cara, trik, atau entahlah namanya
Yang dapat membuatku tersadar
Menyingkirkanmu
Menghapusmu
Wahai sang penasaran

Aku berharap keajaiban datang
Memberi jawaban
Singkat dan bermakna untukmu
Namun rasanya bodoh
Ketika itu hilang begitu saja
Karena tak akan pernah kutemukan
Jawaban yang sesungguhnya

Selasa, 06 Desember 2011

Karena Hanya Manusia












Padamu takkan kutambatkan harapan itu
Karena engkau hanya manusia
Padamu tak kubiarkan anganku membiru
Karena aku hanya manusia

Manusia hanyalah manusia
Allah lah Sang Maha Pencipta
Hanya untuk NYA harapanku berada
Agar hati ini tidak akan terluka

23 Okt 2011, maghrib @ parent's room

Sabtu, 12 November 2011

Adera - Lebih Indah


Lirik Lagu Adera Lebih Indah

Saat ku tenggelam dalam sendu
Waktupun enggan untuk berlalu
Ku berjanji tuk menutup pintu hatiku
Entah untuk siapapun itu

Semakin ku lihat masa lalu
Semakin hatiku tak menentu
Tetapi satu sinar terangi jiwaku
Saat ku melihat senyummu

Reff:
Dan kau hadir merubah segalanya
Menjadi lebih indah
Kau bawa cintaku setinggi angkasa
Membuatku merasa sempurna
Dan membuatku utuh tuk menjalani hidup
Berdua denganmu selama-lamanya
Kaulah yang terbaik untukku

Kini ku ingin hentikan waktu
Bila kau berada di dekatku
Bunga cinta bermekaran dalam jiwaku
Kan ku petik satu untukmu

Back to Reff:

Kaulah yang terbaik untukku

Ku percayakan seluruh hatiku padamu
Kasihku satu janjiku kaulah yang terakhir bagiku

Back to Reff:

#suka lagu ini...
Menyukai lagu ini bukan karena liriknya yang menceritakan tentang hadirnya seseorang yang baru, yang dapat merubah hidup. Mari kita kesampingkan itu.
Lagu ini menggambarkan sesuatu yang optimis terdengar mulai dari musiknya. Musiknya yang ng-beat, membuat kesedihan yang diungkapkan di awal seolah tidak ada artinya. Lebih penting apa yang ada kemudian. Tentang apa yang bisa Allah berikan kepada kita. Sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dan kita harus meyakini itu. InsyaAllah...

Rabu, 02 November 2011

My Best Friend's Wedding [Part 2]

Untuk Seorang Sahabat di 21 Desember 2008

Satu hari datang dalam hidupmu. Hari ini tetaplah sama 24 jam. Matahari masih terbit di timur dan tenggelam di barat. Dan kita masih bisa menghirup udara gratis yang Allah berikan.

Hari ini berbeda untukmu, pagi ini terasa begitu panjang, waktu berjalan terasa lambat, jantungmu berdegup kencang, dirimu berhiaskan keikhlasan tapi berharap-harap cemas, bibirmu mengucap do’a menambah keyakinan akan langkahmu.

Kau duduk di ruang itu menunggu sang pilihan hati menggenggam erat sang wali dan mengucap janji yang begitu agung, mitsaqan ghaliza.

Seketika melintas episode-episode sebelumnya. Hari-hari yang diisi shaum sunnah agar semakin dekat dengan-NYA. Ayat-ayat suci mengalun dari bibirmu yang menggetarkan jiwa. Dzikir-dzikir terlisankan dari hati yang menenangkan. Malam-malam bermunajat dengan Sang Rabb memohon petunjuk. Buku-buku sebagai bekal ilmu menuju mahligai indah. Cerita-cerita orang terpilih sebagai penguat langkahmu.

Ada episode ketika dalam diri membuncah berupa-rupa rasa saat harus melintasi jalan-NYA menuju gerbang ini. Excited, takut, optimis, harap, malu, senyum, deg-degan, berganti-ganti mewarnaimu atau bahkan muncul bersamaan di waktu yang sama. Dan pertanyaan itu muncul untuk hatimu, bagaimana jiwa harus memaknainya?

Dirimu yakin Allah akan senantiasa memberikan jalan dalam pilihan ini tetapi terkadang syaitan terlalu cerdik dalam menggodamu, membisikkan keraguan, mengikis keyakinanmu. Dan kepasrahan serta istiqamahanmulah yang membuat-NYA menunjukan jalan hingga ke hari ini. Mempertemukanmu dengan sang pilihan hati.

Dan perjuangan inilah yang selayaknya membuat semakin kuat dan tegar penuh kesabaran dan syukur dalam melangkah bersama sang pilihan hati.


Butuh lebih dari sekedar cinta untuk memasuki mahligai indah ini. Dibutuhkan cinta-NYA agar kokoh diterjang badai. Kekasih-NYA-lah yang akan menjadi sepasang kekasih layaknya Muhammad dan Khadijah, Ali dan Fatimah, ataupun Yusuf dan Zulaikha.


Senyum dan do’aku untuk sahabat tercinta..


Barakallahu laka wa baraka alaika wa jama’a bainakuma fii khair

Selasa, 01 November 2011

My Best Friend's Wedding [Part 1]

Sudah kesekian kali aku terlibat dalam persiapan pernikahan sahabat-sahabatku. Terutama karena aku bisa desain grafis dan membuat undangan, sehingga terkadang mereka minta dibuatkan desain undangan hari bahagia itu. Dan entah mengapa gambaran mengenai desain undangan itu dapat muncul dalam imajinasiku ketika memang sahabat-sahabatku sudah pasti menuju pernikahan atau sudah dikhitbah.

Tapi bukan hanya itu saja keterlibatanku dalam agenda besar sahabat-sahabatku ini. Mendengar keluh kesah dan kegundahan mereka dan memberi saran seputar pernak-pernik ‘wedding day’ adalah hal yang terkadang aku lakukan untuk mereka.

Dari pengalaman sahabat-sahabatku, aku jadi tahu bagaimana panas-dingin, asem-manis, empuk-keras, hingga kehebohan mempersiapkan pernikahan. Terkadang aku tergelitik untuk mencobanya. Tapi aku sadari kesiapan hati lebih diutamakan karena ini bukan episode hidup biasa. Dan tidak semua episode memiliki script dan set yang sama, toh pemerannya saja berbeda. Tapi semuanya memiliki kisah indah dan hikmah tersendiri.

Ya.., semoga hal-hal indah ini menjadi landasan bagi kita untuk tetap tegar ketika kaki sudah lelah berpijak dalam ikatan ini.

Yang terkadang lucu tapi nyata adalah terkadang aku memberi saran mengenai menghadapi pernikahan dan mendidik buah hati. Padahal aku sendiri hingga saat ini belum melangkah ke jenjang tersebut. Saran-saranku itu selalu aku ikuti dengan kalimat, “Tapi gak tau ya.., kan aku belom ngalamin. Itu sih yang aku tau aja dari orang-orang, buku, televisi, radio, ataupun internet. Cuma sekedar saran. Semuanya kembali pada yang menjalani.”

Tapi episode ‘Pernikahan” sahabat-sahabatku ini akan menjadi lembaran pembalajaranku. Semoga ketika aku menghadapinya, pengalaman aku bersama sahabat-sahabatku adalah guru yang terbaik.

Selamat menjalani Mahligai Indah ini ya.., kelak ingatkan aku untuk menjaga keindahannya.