Rabu, 02 November 2011

My Best Friend's Wedding [Part 2]

Untuk Seorang Sahabat di 21 Desember 2008

Satu hari datang dalam hidupmu. Hari ini tetaplah sama 24 jam. Matahari masih terbit di timur dan tenggelam di barat. Dan kita masih bisa menghirup udara gratis yang Allah berikan.

Hari ini berbeda untukmu, pagi ini terasa begitu panjang, waktu berjalan terasa lambat, jantungmu berdegup kencang, dirimu berhiaskan keikhlasan tapi berharap-harap cemas, bibirmu mengucap do’a menambah keyakinan akan langkahmu.

Kau duduk di ruang itu menunggu sang pilihan hati menggenggam erat sang wali dan mengucap janji yang begitu agung, mitsaqan ghaliza.

Seketika melintas episode-episode sebelumnya. Hari-hari yang diisi shaum sunnah agar semakin dekat dengan-NYA. Ayat-ayat suci mengalun dari bibirmu yang menggetarkan jiwa. Dzikir-dzikir terlisankan dari hati yang menenangkan. Malam-malam bermunajat dengan Sang Rabb memohon petunjuk. Buku-buku sebagai bekal ilmu menuju mahligai indah. Cerita-cerita orang terpilih sebagai penguat langkahmu.

Ada episode ketika dalam diri membuncah berupa-rupa rasa saat harus melintasi jalan-NYA menuju gerbang ini. Excited, takut, optimis, harap, malu, senyum, deg-degan, berganti-ganti mewarnaimu atau bahkan muncul bersamaan di waktu yang sama. Dan pertanyaan itu muncul untuk hatimu, bagaimana jiwa harus memaknainya?

Dirimu yakin Allah akan senantiasa memberikan jalan dalam pilihan ini tetapi terkadang syaitan terlalu cerdik dalam menggodamu, membisikkan keraguan, mengikis keyakinanmu. Dan kepasrahan serta istiqamahanmulah yang membuat-NYA menunjukan jalan hingga ke hari ini. Mempertemukanmu dengan sang pilihan hati.

Dan perjuangan inilah yang selayaknya membuat semakin kuat dan tegar penuh kesabaran dan syukur dalam melangkah bersama sang pilihan hati.


Butuh lebih dari sekedar cinta untuk memasuki mahligai indah ini. Dibutuhkan cinta-NYA agar kokoh diterjang badai. Kekasih-NYA-lah yang akan menjadi sepasang kekasih layaknya Muhammad dan Khadijah, Ali dan Fatimah, ataupun Yusuf dan Zulaikha.


Senyum dan do’aku untuk sahabat tercinta..


Barakallahu laka wa baraka alaika wa jama’a bainakuma fii khair

Tidak ada komentar:

Posting Komentar